Kenapa Mereka Menyukai Kematian?

Kenapa Mereka Menyukai Kematian? - Hallo sahabat PORTAL ISLAM 24 JAM, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kenapa Mereka Menyukai Kematian?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kenapa Mereka Menyukai Kematian?
link : Kenapa Mereka Menyukai Kematian?

Baca juga


Kenapa Mereka Menyukai Kematian?

MetrominiNews - Kenapa Mereka Menyukai Kematian?

Umat islam menyukai dan mencintai Perang Fii Sabilillah (Jihad) karena merupakan amalan ibadah yang paling tinggi keutamaannya. Dibawah ini kami jelaskan bebrapa ayat Al Quran dan al Hadits yang merangkan tentang keutaman keutaman Jihad Fii Sabilillah.

Allah sangat memuliakan jihad, mencantumkannya pada beberapa surat Al Quran yang diturunkan sesudah hijrah. Allah pun mencela orang orang yang mundur dari medan pertempuran dan menyebutnya sebagai munafik. Keutamaan mujahidin sebagai berikut

Mujahid adalah orang yang paling baik.
Dari Ibnu Abas Rasulullah ﷺ bersabda:

"Maukah kalian aku beritahu tentang orang yang paling baik? Yaitu orang yang memegang erat tali kendali kudanya dijalan Allah ﷻ. Dan maukah akau beritahu tentang lain sesudah itu? Yaitu orang yang tidak mengambil rampasan perang yang menjadi miliknya. Ia menunaikan hak nya kepada Allah ﷻ. Dan maukah kalian aku beritahu orang orang yang paling buruk? Yaitu seseorang yang diminta menyebut nama Allah ﷻ akan tetapi dia tidak memenuhinya"

Rasulullah ﷺ pernah ditanya, siapakah manusia yang paling utama? Rasulullah ﷺ menjawab, "Yaitu mukmin yang berjihad dijalan Allah ﷻ dengan jiwa dan hartanya"

Kemudian ditanyakan lagi "siapa lagi?" Rasulullah ﷺ menjawab, "Yaitu mukmin yang berada dicelah bukit, ia bertaqwa kepada Allah ﷻ dan menjauhi manusia karena keburukannya".

Mendapat Surga

Tirmidzi meriwayatkan, bahwa dua orang pria merencanakan mengasingkan diri, kedua orang ini kemudian menanyakan hal ini kepada Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ kemudian menjawab "Jangan lakukan❗️ Sesungguhnya salah seorang diantara kamu yang berperang dijalan Allah ﷻ lebih utama daripada shalat dirumahnya selama 70th. Tidakkan kamu menyukai bila Allah ﷻ mengampuni segala dosamu dan memasukan kamu ke syurga? Berperanglah dijalan Allah ﷻ sambil duduk diatas untanya,maka pasti dia akan masuk syurga".

Mendapat kenaikan seratus derajat

Dari Abu Said Al Khudri bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Hai Abu Said, siapa yang ridha Allah ﷻ sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai NabiNya, pasti dia masuk surga", Abu Said terheran, dan berkata "ulangi padaku ya Rasulullah?", Rasulullah ﷺ mengabulkannya. Kemudian ia bersabda 'dan adalagi yang menaikan hamba 100 drajat di surga. Antara drajat satu dan yang lainnya berjarak seperti langit dan bumi', Said berkata 'apa gerangan itu wahai Rasulullah?' Rasulullah ﷺ menjawab 'Jihad dijakan Allah ﷻ…. Jihad dijalan Allah ﷻ"

Rasulullah ﷺ juga pernah bersabda:
"Sesungguhnya di surga ada seratus derajat yang disiapkan Allah ﷻ untuk orang orang yang berjihad di jalan Allah ﷻ. Maka jika kalian meminta, mintalah Firdaus, sesungguhnya Firdaus itu paling tengah dan tingkatannya paling tinggi. Diatasnya adalah Arsy Tuhan yang Maha Pengasih dan dari situlah mengalir sungai sungai surga".

Surganya tidak tertandingi

Dari Abu Hurairah dikatakan "Wahai Rasulullah, amal apakah yang sepadan nilainya dengan jihad di jalan Allah ﷻ?" Rasulullah ﷺ menjawab "Kalian tidak akan mampu" pertanyaan itu diulang berkali kali dan demikian pula jawabannya diulang sebanyak tiga kali, "kamu tak akan mampu" dan pada terakhir kalinya Rasulullah ﷺ bersabda, "perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah ﷻ seperti orang yang berpuasa, melakukan shalat malam dan membaca ayat Allah ﷻ secara terus menerus, tidak henti hentinya shalat dan berpuasa sampai orang yang berjihad itu kembali" (Hr. Ahmad, Nasa'i, Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah)

Mendalat Syahid paling tinggi 

Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidaklah luka seseorang dijalan Allah ﷻ, Allah ﷻ lebih tahu orang yang terluka, kecuali pada hari kiamat ia datang dengan luka yang berdarah, warnanya tetap darah, namun baunya seharum kesturi"

Muhammad bin Ibrahim berkata "Pada waktu aku melepas Abdullah bin Mubarak pergi, ia memberikan beberapa bait syair yang bernyanyi
Wahai pengabdi dua kota suci, jika kau pandang kami, Niscaya kau tahu, didalam beribadat kau bermain.

Siapa yang pipinya dibanjiri air mata, Padahal kami mandi darah di medan perang. Atau ada yang kudanya lelah dalam bermain.

Sedangkan kuda kami kelelahan di pagi hari. Kalian dipenuhi oleh bau wewangian, Sedangkan wewangian kami adalah debu debu.

Nan indah yang diterbangkan bercak kuda yang kejam dan gersang serta debu. Kami anugrahi untaian kata Nabi kami.

Kalimat Shalih yang benar… Bukan dusta.

Takan sama, debu yang bersarang di hidung. Hamba Allah ﷻ dengan asap neraka.

Bukan dusta❗️

Inilah kitabullah, berucap kepada kami, Orang syahid tak pernah mati❗️ bukan dusta".

Muhammad bin Ibrahim berkata "Ketemuilah Fudhail bin Iyadh sambil ku bawa bait bait syair ini ke masjidil harom". Airmatanya berlinang ketika membaca syair ini, ia pun berkata, 'apa benar yang dikatakan Abu Abdurrahman', selanjutnya Fudhail menasehatiku 'adakah anda termasuk orang yang mengucapkan ucapan ini?' Aku jawab 'iya', kemudian fudhail berkata lagi 'tulislah ucapan ini sebagai imbakan untukmu membawa karya abu Abdurrahman kepada kami'. Selanjutnya aku tulis apa yang diucapkan Fudhail bin Iyadh, 'telah mengatakan kepada kami Mansur bin Mu'thamir dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, bahwa seorang laki laki berkata 'wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu perbuatan yang dengannya aku memperoleh pahala yang setimpal dengan para pahala mujahid di jalan Allah ﷻ"

Rasulullah ﷺ menjawab dengan pertanyaan
"Adakah kamu mampu shalat tanpa terputus dan berpuasa tanpa henti hentinya?"
Orang itu kemudian menjawab "wahai Rasulullah, aku tidak mampu melakukan itu semua"
Rasulullah ﷺ berdabda:
"Demi yang diriku berada dibawah kekuasaanNya, jika sekiranya kamu mampu melakukannya, kamu tidak akan dapat menyamai pahala orang yang berjihad dijalan Allah ﷻ, apakah engkau tidak tahu bahwa bagi mujahid dituliskan kebaikan sepanjang hidupnya?".

Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada para sahabatnya,
"Tatkala saudara saudara kamu gugur diperang Uhud, Allah ﷻ menjadikan ruh ruh mereka di mulut burung hijau yang mengalir air surga padanya dan dari situbmereka memakan buah buahannya. Mereka didatangi bejana bejana yang terbuat dari emas yabg tergantung dibawahnya Asry. Pada waktu itu dirasakan lezatnya makanan dan segarnya minuman serta asiknya tempat mereka, mereka pun berucap, 'siapakah gerangan yang ingin mengatakan ini kepada saudara saudara kami, bahwa kami di surga hidup dan diberikan makanan, agar mereka tidak segan segan melakukan Jihad?"

Maka Allah ﷻ menjawab dengan firmanNya:
"Akulah yang akan menyampaikan beritamu kepada mereka"

Kemudian turunlah ayat Allah ﷻ Qs. Al imran :169-171

‎وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.

‎فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

‎۞ يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
"Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman."

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ruh ruh para syuhada berada di paruh burung hijau, yang membawanya bersenang senang didalam surga kemana saja ia kehendaki"

Dan Rasulullah ﷺ bersabda:
"Seorang syahid tidak merasakan sakitnya terbunuh, kecuali seperti rasa sakitnya terkena goresan pisau cukur"

"Jihad yang paling baik adalah kudamu terluka dan darahmu mengalir". Wallohu'alam....





Demikianlah Artikel Kenapa Mereka Menyukai Kematian?

Sekianlah artikel Kenapa Mereka Menyukai Kematian? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kenapa Mereka Menyukai Kematian? dengan alamat link https://portalislam24jam.blogspot.com/2017/01/kenapa-mereka-menyukai-kematian.html

Subscribe to receive free email updates: